Di Amerika Serikat, terdapat program untuk fluorisasi air minum. Fluorisasi ini dilakukan di Amerika Serikat pada 2012, hingga saat ini terdapat 214 juta warga yang meminum air yang difluorisasi. Hal ini, karena sebenarnya zat fluorida dibutuhkan untuk menjaga dari pembusukan gigi.
Pada air minum kemasan pun, diketahui mengandung fluorida. Ini juga sempat menghebohkan berbagai negara, termasuk Indonesia. Para produsen air minum kemasan pun mengeluarkan berbagai press release terkait hal tersebut, bahwa fluorida itu dalam dosis rendah aman dan memang ada secara alami.
Namun, kadar fluorida ini juga tidak boleh terlalu tinggi. Pada 2011, World Health Organization menyarankan kadar fluorida berkisar antara 0.5 hingga 1.5 mg/L, tergantung iklim, lingkungan lokal, dan sumber fluoridanya.
Namun, jika terdapat kadar fluorida yang tinggi, hal ini dapat mengakibatkan fluorosis, yaitu penyakit tulang yang diakibatkan akumulasi fluorida berlebih pada tulang. Dalam kasus lanjut, fluorosis menimbulkan kesakitan dan kerusakan pada tulang dan sendi.
Misalnya di daerah Rajasthan, India, justru air di sana memiliki kadar fluorida yang berlebih. Selain fluorosis, studi dari Harvard school of Public Health juga menemukan hubungan fluorida berlebih dengan rendahnya IQ.
Alumina aktif digunakan secara luas untuk menghilangkan fluorida dari air minum. Media ini mampu dengan mudah mengurangi kadar fluorida dari 10.0 ppm hingga kurang dari 1.0 ppm. Semakin banyak digunakan media filter alumina, tentu semakin sedikit sekali kadar fluorida yang tersisa dari air, maka harus dilakukan penghitungan dengan akurat akan kebutuhan tersebut.
Sebagaimana dinyatakan oleh V.K.Chhabra {Chief Chemist (retd.) P.H.E.D.Raj.}, alumina aktif, saat digunakan sebagai filter fluorida, di bawah kondisi tertentu dapat diregenerasi menggunakan larutan lye (sodium hydroxide; NaOH), asam sulfat (H2SO4). Kapasitas penampungan fluorida / The fluoride uptake capacity (FUC) dari alumina aktif dapat mencapai 5000 mg/kg. Kapasitas ini dapat ditentukan menggunakan metode V.K.Chhabra:
Larutan Fluoride: Larutkan 22.1 g anhydrous NaF dalam air destilasi dan encerkan hingga 1,000 mL. 1 mL = 10 mg fluorida. 10 mL/L = 100 mg/L fluorida.
Prosedur: Pada 1 liter air destilasi yang mengandung 100 mg/L of fluorida, kocok pada kecepatan 100 rpm menggunakan jar test machine. Tambahkan 10 g alumina aktif. Setelah 1 jam, matikan mesin dan ambil larutan tersebut. Setelah 5 menit, secara hati-hati ambil sampel dan tentukan kadar fluoridanya. Hitung perbedaan kadar antara larutan original dengan yang telah difilter. Kalikan perbedaannya dengan 100 untuk memberikan nilai FUC alumina aktif dalam mg/kg.
Alumina Aktif yang digunakan bisa dengan alumina aktif tipe KA402 dari Xianto Chemical yang dijual Ady Water ke seluruh nusantara.
Berikut adalah material sheetnya yang menjelaskan berbagai parameter seperti komposisi kimia, kerapatan, luas permukaan, volume pori, dan lain-lain.
Ady Water penyedia alumina aktif menjual produknya per drum. Jika Anda ingin membeli alumina aktif dalam jumlah banyak, kami dengan senang hati memberikan Anda harga grosir.
Hubungi:
0821 4000 2080 (Fajri)
atau alamat email kami:
adywater@gmail.com
Pada air minum kemasan pun, diketahui mengandung fluorida. Ini juga sempat menghebohkan berbagai negara, termasuk Indonesia. Para produsen air minum kemasan pun mengeluarkan berbagai press release terkait hal tersebut, bahwa fluorida itu dalam dosis rendah aman dan memang ada secara alami.
Namun, kadar fluorida ini juga tidak boleh terlalu tinggi. Pada 2011, World Health Organization menyarankan kadar fluorida berkisar antara 0.5 hingga 1.5 mg/L, tergantung iklim, lingkungan lokal, dan sumber fluoridanya.
Namun, jika terdapat kadar fluorida yang tinggi, hal ini dapat mengakibatkan fluorosis, yaitu penyakit tulang yang diakibatkan akumulasi fluorida berlebih pada tulang. Dalam kasus lanjut, fluorosis menimbulkan kesakitan dan kerusakan pada tulang dan sendi.
Misalnya di daerah Rajasthan, India, justru air di sana memiliki kadar fluorida yang berlebih. Selain fluorosis, studi dari Harvard school of Public Health juga menemukan hubungan fluorida berlebih dengan rendahnya IQ.
Alumina aktif digunakan secara luas untuk menghilangkan fluorida dari air minum. Media ini mampu dengan mudah mengurangi kadar fluorida dari 10.0 ppm hingga kurang dari 1.0 ppm. Semakin banyak digunakan media filter alumina, tentu semakin sedikit sekali kadar fluorida yang tersisa dari air, maka harus dilakukan penghitungan dengan akurat akan kebutuhan tersebut.
Sebagaimana dinyatakan oleh V.K.Chhabra {Chief Chemist (retd.) P.H.E.D.Raj.}, alumina aktif, saat digunakan sebagai filter fluorida, di bawah kondisi tertentu dapat diregenerasi menggunakan larutan lye (sodium hydroxide; NaOH), asam sulfat (H2SO4). Kapasitas penampungan fluorida / The fluoride uptake capacity (FUC) dari alumina aktif dapat mencapai 5000 mg/kg. Kapasitas ini dapat ditentukan menggunakan metode V.K.Chhabra:
Larutan Fluoride: Larutkan 22.1 g anhydrous NaF dalam air destilasi dan encerkan hingga 1,000 mL. 1 mL = 10 mg fluorida. 10 mL/L = 100 mg/L fluorida.
NaF atau sodium fluorida |
Prosedur: Pada 1 liter air destilasi yang mengandung 100 mg/L of fluorida, kocok pada kecepatan 100 rpm menggunakan jar test machine. Tambahkan 10 g alumina aktif. Setelah 1 jam, matikan mesin dan ambil larutan tersebut. Setelah 5 menit, secara hati-hati ambil sampel dan tentukan kadar fluoridanya. Hitung perbedaan kadar antara larutan original dengan yang telah difilter. Kalikan perbedaannya dengan 100 untuk memberikan nilai FUC alumina aktif dalam mg/kg.
Alumina Aktif yang digunakan bisa dengan alumina aktif tipe KA402 dari Xianto Chemical yang dijual Ady Water ke seluruh nusantara.
Berikut adalah material sheetnya yang menjelaskan berbagai parameter seperti komposisi kimia, kerapatan, luas permukaan, volume pori, dan lain-lain.
Ady Water penyedia alumina aktif menjual produknya per drum. Jika Anda ingin membeli alumina aktif dalam jumlah banyak, kami dengan senang hati memberikan Anda harga grosir.
Hubungi:
0821 4000 2080 (Fajri)
atau alamat email kami:
adywater@gmail.com