Indonesia adalah salah satu negara dengan kekayaan SDA yang paling besar dan beragam di dunia. Salah satu SDA yang bisa diunggulkannya adalah gas alam. Ya, Indonesia memiliki sumur gas alam yang sangat besar, dan menjadi negara ke-10 produsen gas alam terbesar di dunia dengan produksi pada tahun 2015 mencapai 75 milyar meter kubik.
Kebanyakan pusat-pusat produksi gas Indonesia berlokasi di lepas pantai. Yang paling besar di antaranya adalah:
- Arun, Aceh (Sumatra)
- Bontang (Kalimantan Timur)
- Tangguh (Papua)
- Pulau Natuna
Gas alam saat digunakan oleh kita tentu berbeda jauh dengan gas alam yang baru diambil dari sumur. Meskipun pemrosesan gas alam dalam beberapa aspek lebih sederhana dibandingkan memproses minyak bumi, namun pemrosesan ini sama pentingnya sebelum digunakan end user.
Gas alam yang digunakan oleh pengguna hampir 100% metana. Namun gas alam yang diambil dari sumur gas, meskipun utamanya tetap metana, namun sama sekali tidak murni. Terdapat 'kontaminan' gas yang bercampur dengan gas metana. Berikut adalah daftar gas tersebut.
- Gas hidrokarbon / LNG (Liquid Natural Gas), seperti
- ethane (C2H6)
- propane (C3H8)
- normal butane (n-C410
- isobutane (i-C4H10)
- pentanes
- gas lain yang lebih berat
- Gas Asam: carbon dioxide (CO2), hydrogen sulfide (H2S) dan merkaptans seperti methanethiol (CH3SH) dan ethanethiol (C2H5SH).
- Gas lain: nitrogen (N2) dan helium (He).
- Air: air dalam bentuk uap dan cair. Juga garam dan gas terlarut
- Hidrokarbon cair: kondensasi gas alam dan minyak mentah
- Raksa
- Material radioaktif: gas alam dapat mengandung radon, dan air dapat mengandung jejak radium, yang terakumulasi dalam perpipaan
Masing-masing 'kontaminan' memiliki kegunaannya masing-masing, namun untuk kebutuhan gas alam metana yang digunakan pengguna, tentu saja gas-gas ini disebut kontaminan dan harus dihilangkan yang nantinya disimpan ke tangki-tangki lainnya.
Metode untuk penghilangan ini salah satunya adalah dengan penyaring molekul (molecular sieve). Penyaring molekul adalah media yang memiliki pori-pori yang didesain untuk dapat mengadsorp molekul tertentu dan membiarkan molekul lain lewat. Tentu saja, filtrasi ini menggunakan ukuran diameter pori sebagai seleksi nya. Terdapat beberapa pilihan dari yang berukuran 2,5 nm hingga ukuran mikrometer, tergantung besar molekul yang hendak difiltrasi.
molecular sieve |
Molecular sieve yang dijual Ady Water didesain dalam bentuk pelet mirip kacang atom / kelereng. Pada bulatan ini terdapat material yang mampu mengadsorp gas-gas kontaminan yang disebutkan di atas, dan melewatkan metana murni saja untuk nantinya digunakan oleh pengguna.
Dengan membuat bed reactor yang tersusun atas molecular sieve, gas alam kemudian didorong untuk menembus molecular sieve ini.
Gas Processing Plant with Absorption Towers. Sumber: Duke Energy Gas Transmission Canada |
Molecular sieve ini selain untuk gas treatment juga digunakan untuk water treatment. Dengan prinsip yang sama, kontaminan pada air diadsorp secara selektif oleh molecular sieve, menyisakan air bebas kontaminan, misalnya, hidrokarbon, ion besi, manganese, dan lain-lain.